Popular Posts

Tradisi Seblang Tua Tolak Pageblug ~ Banyuwangi

    Tradisi yang merupakan rangkaian ritual bersih desa tersebut diyakini dapat menghindarkan petaka. Penari  Seblang  Bakungan  adalah  wanita  tua  yang  memasuki  masa  Menopaus.  Tarian  ini dilakukan  tujuh hari pasca  Idul Adha. Ketua Adat Seblang Bakungan, Bu Sairi mengatakan ritual  bersih  desa  yang  dirangkai  dengan  pergelaran  seblang  tersebut  bertujuan  menolak balak,  seperti wabah  pagebluk,  serangan  hama  pertanian, maupun  bencana  alam.  “  seblang juga bertujuan agar masyarakat tidak diganggu para lelembut ”.

        Rangkaian ritual  tersebut di awali dengan Nyekar ke makam penari seblang pertama yakni  Buyut  Witri.  Usai  nyekar,  beberapa  perwakilan  warga  mengambil  air  disumber penawar. Kemudian, usai sholat Magrib, warga diwajibkan mematikan seluruh lampu. Untuk penerangan  warga  hanya  diperbolehkan  menggunakan  obor  dan  diletakkan  dihalaman rumah.”  Saat  semua  lampu  dipadamkan,  beberapa  warga  menggelar  Ider  Bumi  keliling kampung dengan membawa obor. Ider Bumi dimulai di depan masjid dan finis juga di depan masjid setempat.

    Saat  sebagaian  warga  melakukan  Ider  Bumi,  sebagaian  warga  yang  lain mempersiapkan hidangan untuk selamatan desa. Usai ider bumi, warga kemudian melakukan selamatan  di  tengah  jalan  utama Kelurahan Bakungan.  Selamatan  tersebut  dimulai  dengan pembacaan  do’a  dan  penabuhan  kentungan.  Saat  kentungan  ditabuh,  seluruh  warga diperbolehkan menghidupkan kembali lampu di rumah mereka masing – masing. Setelah itu warga dipersilahkan menyantap tumpeng yang telah dipersiapkan.

    Selamatan  tersebut  lantas  dilanjutkan  dengan  pergelaran  seblang. Bak  seorang  ratu, penari  seblang diarak dari  rumah  seorang warga menuju panggung  seblang dengan diiringi ratusan warga  setempat. Dengan mata  terus  terpejam,  kedua  tangan  penari  seblang  tampak memegang dua bilah keris. Perjalanan penari  seblang menuju panggung pergelaran  seblang tersebut pun mendapat pengawalan para sesepuh desa.

    Saat penari seblang duduk di singgasana yang berlokasi  tepat di sisi barat panggung pertunjukan, dua orang laki – laki maju ke tengah lokasi pergelaran. Masing – masing laki – laki  tersebut membawa  seekor  ayam  jantan  yang  lantas diadu  satu  sama  lain. Ternyata adu ayam  tersebut  merupakan  salah  satu  syarat  wajib  dalam  rangkaian  pertunjukan  Seblang Bakungan. Usai ritual adu ayam, penari seblang  lantas memainkan perannya.dengan kondisi mata  terpejam nenek yang satu  ini menari mengikuti musik dan nyanyian oleh para wiyogo. Uniknya mayoritas para wiyogo tersebut adalah para perempuan.

No comments:

Post a Comment