Popular Posts

Tradisi Lompat Batu (Fahombo) ~ Masyarakat Nias

Tidak tahu pasti kapan dan siapa yang pertama kali melakukan fahombo atau lompat batu yang dikhususkan bagi kaum pria ini, kalau ada teman yang lupa-lupa ingat mungkin bisa melirik uang kertas Rp 1.000. Beda zaman tentu beda fungsi, banyak media di internet yang menyatakan bahwa Hombo Batu ini dahulu berfungsi untuk melatih para prajurit agar mudah dalam melompati pagar atau benteng-benteng musuh. Kalau untuk sekarang fahombo difungsikan sebagai ritual dan menjadikan status seorang anak laki-laki menjadi laki-laki yang dewasa.

Tradisi Troen Bak Tanoeh (Turun Tanah) ~ Masyarakat Aceh

Tradisi yang diperuntukkan buat kaum ibu dan sang bayi, yang baru melewati masa persalinan atau pasca melahirkan ini mungkin ada kesamaan dengan tradisi masyarakat Indonesia yang bukan hanya Aceh, bisa saja hanya nama/sebutannya berbeda.Troen Bak Tanoeh Atau Turun tanah, Ada dua poin yang terdapat dalam tradisi ini.
Yang petama yaitu si Bayi, disinilah saat dimana si bayi diperkenalkan dengan dunia yang akan dijalaninya kelak. mungkin bahasa penulis masa perkenalan.
Biasanya dia melihat cahaya dari lampu, maka kali ini dia akan melihat cahaya dari matahari.

Tradisi Bulangekh ~ Lampung

    Masyarakat Lampung yang ada di Pekon Sumber Agung mengenal  tradisi Bulangekh yang artinya “pengobatan  dan  juga tolak  bala”.  Pengobatan tersebut  dilakukan  dengan  syarat  tertentu.  Salah  satu tradisi Bulangekh ini dilaksanakan pada masa kehamilan. Bulangekh adalah pengobatan.Bulangekh dalam masa kehamian merupakan suatu pengobatan  yang dilakukan dengan proses memandikan  seorang calon  ibu dalam masa kehamilannya. Upacara Bulangekh ini ditangani oleh seorang dukun laki-laki yang biasanya  diminta  untuk melaksanakannya. Pelaksanaan upacara dilakukan pada malam hari setelah waktu maghrib  usai  atau  sekitar  pukul 19.00  hingga  larut  malam, dimana malam itu disyaratkan malam bulan purnama  atau  menjelang  bulan  purnama. Bulangekh biasanya dilakukan pada waktu umur kandungan memasuki bulan ganjil yaitu dimulai dari umur kandungan 1 bulan, 3 bulan, 5 bulan, 7 bulan dan 9 bulan. Tetapi yang umum  dilakukan oleh masyarakat setempat  adalah ketika kandungan memasuki umur 5 bulan dan 7 bulan. Pihak  yang  terlibat  yaitu dukun dan keluarga.  Maksud  dari  Bulangekh  ini  adalah  supaya  ibu  dan  janin  yang didalam kandungannya slalu sehat. Dalam pelaksanaan bulangekh  ini  telah terdapat  perlengkapan  dan  syarat-syarat  yang  telah  ditentukan  oleh  bapak dukun.

     Bulangekh  bukan  hanya  dilakukan  pada  masa  kehamilan  saja,  tetapi  ini  juga dilakukan untuk pengobatan pada orang gila, orang kerasukan, sanak inangan, dan orang yang  terkena guna-guna. Dalam setiap pelaksanaan ataupun upacara selalu mempunyai  arti, begitu juga dalam pelaksanaan tradisi Bulangekh  pada  masa kehamilan.  Bulangekh  tidak  hanya  dilakukan  begitu  saja,  tetapi  ada  beberapa persiapan, perlengkapan dan syarat yang harus disiapkan terlebih dahulu. Upacara dalam masa kehamilan merupakan upacara yang dilakukan untuk merayakan saat seorang calon ibu yang mengandung tua atau  masa  kehamilan  pertama  dan dilakukan untuk pengobatan  rutin seorang  ibu yang sedang hamil. Bulangekh  ini telah ada sejak dahulu,  yaitu sebuah  acara  ritual  dengan  memandikan  seorang calon  ibu pada waktu-waktu  tertentu dalam masa kehamilannya pada masyarakat Lampung Saibatin dengan tujuan untuk melindungi si ibu dan janinnya dari segala kemungkinan  penyakit  dan  gangguan  dari  makhluk  halus. Bulangekh  dalam Bahasa Lampung berarti “pengobatan dan juga tolak bala”.

    Istilah  Bulangekh  dalam  masa  kehamilan,  jika  merujuk  pada  makna  yang digunakan oleh masyarakat  setempat, dapat diartikan  sebagai  sebuah acara  ritual dengan  tujuan  untuk  melindungi  diri  seorang  ibu  dan  janin  yang  ada  dalam kandungannya  tersebut  dari  segala  penyakit dan gangguan-gangguan  makhluk halus,  dengan  cara  dimandikan  oleh  seorang  dukun  yang  telah  dipercaya keluarganya. Ritual ini dilaksanakan pada waktu kandungan berumur 5 bulan dan 7 bulan. Setiap kebudayaan  tentunya memiliki makna,  fungsi,  tujuan dan proses pelaksanaannya. Kita  dapat mengetahui suatu kebudayaan secara jelas jika kita mengetahui proses pelaksanaannya, makna, fungsi dan tujuannya, setelah  itu kita dapat mengetahui manfaat dari tradisi  tersebut  bagi masyarakat  sekitar maupun masyarakat pada umumnya.

    Dalam  proses  pelaksanaan  Bulangekh dalam masa kehamilan ini dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu  tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penutup. Tujuan dari pelaksanaan Bulangekh dalam masa kehamilan yaitu sebagai bentuk rasa  syukur  kepada  Allah  SWT  karena  telah  mengizinkan untuk memiliki keturunan dan untuk memohon  kepada  Allah  SWT  agar  selalu  diberikan perlindungan dan kesehatan bagi ibu dan janin dalam kandungannya.

    Bulangekh  dalam  masa  kehamilan  pada  umumnya  dilakukan  ketika  seorang wanita akan memiliki anak pertama,  tetapi  ada  juga  yang melakukan Bulangekh tidak untuk anak pertamanya  saja  bahkan  untuk anak kedua dan seterusnya. Bulangekh ini dilakukan ketika kandungan memasuki  umur 5 dan 7  bulan.

    Pelaksanaan Bulangekh diputuskan dalam musyawarah  keluarga. Musyawarah itu minimal dilaksanankan minimal  satu bulan  sebelum kandungan memasuki umur ke  5  bulan  dan  7  bulan  untuk  menentukan  hari  dan  tanggal  yang  baik  untuk mengadakan  Bulangekh.  Biasanya  telah  direncanakan  sebelum jauh hari oleh keluarga  ini.  Dalam  melaksanakan  Bulangekh  ini  harus  melewati  tahap-tahap tertentu  yang merupakan  rangkaian  kegiatan  yang merupakan  bagian  rangkaian dari  Bulangekh  itu  sendiri,  baik  pada  tahap  persiapan,  pada  tahap  pelaksanaan maupun tahap penutup.